Comments

Minggu, 15 November 2015

Sungai Berair Coklat Penopang Kehidupan Masyarakat Banjarmasin.

Kota Banjarmasin, yang terletak di Provinsi Kalimantan Selatan. Banjarmasin mendapat julukan sebagai Kota Seribu Sungai. Di daerah Banjarmasin terdapat beribu aliran sungai baik kecil maupun besar. Bahkan, di tengah kota Banjarmasin mengalir sungai besar bernama Sungai Martapura. Sungai Martapura juga menghubungkan ke Provinsi Kalimantan yang lain. Ada pula, Mesjid dengan naman  Masjid Sabilal dikelilingi oleh sungai yang mengalir.

Walaupun, air sungai di daerah Kalimantan berwarna coklat. Sungai biasanya digunakan masyarakat untuk mandi ,cuci, dan kakus masyarakat. Masyarakat di Banjarmasin, juga menggunakan sungai sebagai jalur transportasi untuk bepergian.. Seringkali, sungai  dilewati kapal dan perahu masyarakat. Perahu memiliki sebutan yang berbeda di Banjarmasin dengan nama Jukung.Masih banyak masyarakat di Banjarmasin masih memilih moda transportasi air. Ini membuktikan sungai yang berwarna coklat itu menjadi penopang hidup masyarakat.

Dari dahulu, masyarakat Banjarmasin menggunakan sungai sebagai pasar. Pasar yang sering disebut Pasar Terapung. Pasar ini bisa dijumpai di sungai Martapura setiap hari Minggu pagi. Para pedagang memiliki jualan yang berbeda di Jukungnya masing - masing. Bahkan, masih ada pedagang yang menggunakan sistem barter untuk menjual barang dagangannya. Di atas perahu pengunjung Pasar Terapung juga bisa merasakan sensasi makan diatas Jukung. Sambil bergoyang – goyang bisa menyeruput makanan khas Banjarmasin, seperti Soto Banjar. Soto yang juga memiliki sensasi berbeda dari soto lainnya. Pamor pasar terapung di Indonesia pun sudah eksis dimana – mana.

Kota Banjarmasin memiliki makanan khas yang tidak kalah dari kota lainnya di Indonesia. Bahkan cenderung aneh cara pembuatannya. Seperti masakan yang bernama Pakasam. Makanan ini berbahan dasar ikan endemik Kalimantan yaitu ikan sepat. Ikan sepat bisa dipancing di sungai – sungai di Pakasam ini bercita rasa masam, asin, dan sangat gurih cocok dimakan dengan nasi hangat.

Banjarmasin. Ikan sepat dibalut dengan berbagai rempah rempah seperti bawang merah, bawang putih, dan kunyit. Setelah ikannya sudah berbumbu, ikan difermentasikan dengan beras kuning selama satu hari. Ikan pun digoreng.

Masyarakat di Banjarmasin juga memiliki kebudayaan seperti maunjun. Maunjun memiliki arti yaitu memancing. Karena Banjarmasin memiliki banyak sungai dan masyarakatnya juga tinggal di pinggiran sungai dan rawa. Masyarakat sudah bisa maunjun dari rumahnya langsung dan langsung bisa dikonsumsi.

Selain itu ada juga makanan khas yang sering dimasak keluarga – keluarga di Banjarmasin. Yang bernama Manday. Manday terbuat dari kulit cempedak yang direndam selama seminggu dengan air yang penuh bumbu dan campuran rempah. Cempedak seringkali disebut di Banjarmasin yaitu dengan nama Tiwadak. Manday setelah rendam selama seminggu langsung digoreng dan memiliki cita rasa yang kriuk, kenyal, dan layak nya daging sapi.


Kota Banjarmasin juga bisa dikatakan sebagai Kota yang Religius namun tetap memegang teguh toleransi antar sesama umat beragama. Meskipun, Kota yang didominasi masyarakat muslim namun angka kasus kekerasan karena agama masih kurang. Wisata religi bahkan tokoh ustad dan ustadzah popular dikalangan masyarakat Banjarmasin. Semua kegiatan beragama di Banjarmasin selalu ramai tidak memandang berasal dari agama mana. Seperti perayaan Tahun Baru Imlek di Klenteng Banjarmasin seringkali padat pengunjung.


Banjarmasin juga memiliki perkembangan pendapatan ekonomi yang cukup menjanjikan. Karena tercatat di tahun 2014, kota Banjarmasin menjadi daerah yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang paling tinggi diantara daerah di Indonesia. 
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

berpendapat adalah bagian dari kebebasan

Item Reviewed: Sungai Berair Coklat Penopang Kehidupan Masyarakat Banjarmasin. Rating: 5 Reviewed By: Unknown