Comments

  • Headline News

    Diberdayakan oleh Blogger.

    Subscribe

    Flickr Images

    Like us on Facebook

    Sabtu, 12 Maret 2016

    Kemping Ceria Bukit Tranggulasih

    #3 Maret 2016

    Perjalanan wisata tak perlu perencanaan yang terlalu matang. Sebuah perjalanan hanya diawali  dengan niat badmood ataupun memiliki banyak uneg – uneg. Para stakeholder yang memiliki kegalauan masing masing setuju dan berangkatlah ke tujuan yang telah ditentukan. Perlengkapan seadanya menyesuaikan tempat wisata yang juga mudah dijangkau. Berbekal tenda, makanan, dan kompor. Kemping ceria pun terwujud.

    Perjalanan diawali setelah azan magrib dengan menyusuri jalanan basah kota Purwokerto setelah hujan mendera. Mendaki jalan aspal menuju Baturaden diiringi hujan rintik – rintik menggelitik. Lalu menuju daerah kawasan wisata Ketenger bermodal intuisi menuju bukit Tranggulasih. Karena modal intuisi, tersesat menjadi cerita kebodohan yang ditertawakan terus menerus. Setelah bertanya sana – sini, Akhirnya sampailah di depan gapura dengan hamparan jalan berbatu menandakan pintu masuk Bukit Tranggulasih. Jalan yang licin bisa dilewati dan sampailah di parkiran bukitnya.
    Sekitar pukul sembilan, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki. Karena tidak ada persiapan, kostum yang dipakaipun tak siap untuk mendaki. Salah satu stakeholder menggunakan sandal jepit. Dan alam selalu memberi kita pelajaran, terpelesetlah stakeholder yang memakai sandal jepit itu.

    Sesampainya diatas bukit, kerlap kerlip kota Purwokerto terlihat dengan awan hujan yang berseliweran. Berburu tempat mendirikan tenda. Keliling sana keliling sini, akhirnya spot yang pas ditemukan. Masalah datang lagi, tenda yang seharusnya memiliki kapasitas empat orang ternyata hanya untuk berdua. Alhasil tenda tidak bisa didirikan. Untung lah diatas bukit, sudah terdapat warung yang menyewakan tenda. Dan tidak lupa komplain kepada penyewa tenda yang salah memberikan peralatan tenda. Sejam menunggu, datanglah tenda dengan spesifikasi yang sesuai. Tidak sampai 10 menit tenda pun berdiri. Malam panjang diisi dengan membicarakan orang sampai memikirkan isu apa yang sedang hangat berkembang di lingkungan para stakeholder, sambil menyeruput mie instan.

    Malam berlalu, para stakeholder bangun menunggu sang surya yang sedang eksis terbit di balik pegunungan. Sang surya terbit dengan malu – malu dibalik puting pegunungan. Setelah menyaksikan itu, kami menunggu kurang lebih satu jam untuk menyaksikan gerhana matahari total. Walaupun tak seutuhnya dari bukit ini, sang surya yang ditutupi bulan terlihat. Namun, itu merupakan pengalaman yang tercatat di relung diri masing – masing stakeholder. Ditutup dengan gerhana , perjalanan kami pun selesai dengan menyisakan badan yang lunglai.
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Posting Komentar

    berpendapat adalah bagian dari kebebasan

    Item Reviewed: Kemping Ceria Bukit Tranggulasih Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    Scroll to Top