Comments

  • Headline News

    Diberdayakan oleh Blogger.

    Subscribe

    Flickr Images

    Like us on Facebook

    Rabu, 11 Maret 2015

    NYAMAN aka Pembunuh Manusia Pemimpi

    Hasrat menulis masih saja susah untuk diwujudkan. Hasrat nya aja susah apalagi tulisannya. Namun, menurut saya hasrat itu muncul karena punya mimpi atau pikiran akan masa depan. Gampangnya bisa diliat kalau kenalan sama perempuan yang baru saja dikenal. Di alam pikiran, cenderung membayangkan bagaimana kita bisa pacaran ataupun hanya dekat dengan dia. Maafkan saya menggunakan logika yang seperti ini. Setelah berimajinasi tersebut barulah muncul hasrat untuk memilikinya. Nah kesimpulannya apapun hasratnya pasti berawal dari mimpi.
                    Dari kecil manusia mempunyai berbagai macam mimpi yang ingin mereka capai dengan usaha mereka masing – masing. Dengan berbagai mimpi tersebut mereka menjadi manusia pemimpi. Ada yang memegang erat mimpinya ada pula yang hanya mengaitkan di jari telunjuk.
    Namun, sekarang menurut saya banyak begitu pengalihan dan tantangan dari berbagai mimpi yang dimiliki manusia dalam kurun waktunya hidup. salah satunya adalah zona nyaman yang malah membunuh pelan – pelan mimpi manusia tersebut
                    Zona nyaman memberikan manusia pengalihan akan mimpi yang ingin dicapinya. Zona ini mengelabui manusia dengan kenyaman – kenyaman yang menjadikan dirinya tidak hebat dan tidak juga buruk. Keadaan inilah yang membunuh ambisi manusia untuk berkembang dan belajar. Banyak manusia yang berada di zona nyaman i
    ni menghuni kelas menengah sampai ke atas.
                    Sebagian penghuni kelas menengah ini ada yang menyerah dengan mimpi beserta tantangan untuk menggapainya. Manusia tersebut lebih memilih rutinitas yang dijalani secara terus menerus sampai dia mati.
                    Saya pikir manusia yang meringkuk di zona nyaman ini adalah manusia yang takut. Yap, takut akan resiko akan mati apabila keluar dari zona nyaman.
                    Tak ada salahnya untuk menjadi penghuni zona nyaman, akan tetapi sangat mengecewakan menjadi penghuni kelas menengah yang memiliki ego dan acuh terhadap lingkungan.
                    Manusia kelas menengah ini tak segan untuk tidak peduli akan krisis yang terjadi dan menganggap dunia sedang baik baik saja. Dan telah rutin melihat ketidak adilan dan menjadikan sebuah pemakluman demi menghidupi anak dan isteri yang tidak minta banyak juga.
                    Bahaya lah bagi para pemimpi diluar sana karena sekarang jumlah manusia pemimpi semakin sedikit. Karena kelas menengah lah yang telah membunuh mimpi dan generasi pemimpi selanjutnya.


    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Posting Komentar

    berpendapat adalah bagian dari kebebasan

    Item Reviewed: NYAMAN aka Pembunuh Manusia Pemimpi Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    Scroll to Top